Rapat Akbar, Kampanye Akbar!
Selalu ada kejutan yang tak terduga setiap kali saya pulang ke kampung halaman. Selesai Ujian Tengah Semester 6, ada waktu kosong 10 hari yang sangat saya manfaatkan untuk berkumpul dengan keluarga sebelum benar-benar disibukkan dengan dunia kerja.
Sore itu, ada sebuah arak-arakan di jalan pelosok desa yang memang keadaannya memprihatinkan, jebol hampir di semua sisi jalan. kata orang sekitar sedang ada “rapat akbar” sebuah partai politik, tapi saya lebih suka menyebutnya sebagai kampanye akbar sebuah parpol. Saya sengaja menyimak event itu, mendengarkan setiap pidato yang disampaikan dengan berapi-api, memperhatikan setiap gerak-gerik orang yang hadir di tempat itu. Ya, alun-alun tempat kampanye tersebut memang sangat ideal untuk dijadikan tempat untuk mengumpulkan massa dalam jumlah yang besar.
Gempalan ratusan tangan orang dihempaskan ke udara setiap kali kader partai menyampaikan pidato yang sangat berapi-api. Namun saya memilih untuk diam, mungkin karena aku merasa asing berada dalam kerumunan orang-orang itu, atau mungkin aku untuk saat ini belum begitu tertarik dengan dunia politik. Aku sangat kagum sekaligus takut mendengar setiap pidato yang disampaikan, begitu mapan konsep yang dirancang untuk Negara ini, untuk rakyat ini. Kagum atas keberanian mereka merancang konsep negara Indonesia yang super plural dan rindu akan keadilan. Saya juga bimbang jika nanti mereka terpilih, apa yang mereka sampaikan hanya sekedar ucapan saja, belum bisa terealisasi. Saya takut membayangkan bagaimana kekecewaan yang dialami berjuta-juta rakyat Indonesia. Mungkin kekhawatiran saya berlebihan karena yang pertama saya bukan siapa-siapa, hanya rakyat biasa dan yang kedua mungkin Rakyat Indonesia sudah terbiasa dikecewakan.
Baca lebih lanjut →